
KURVA.CO.ID – Kamu pernah menemukan orang yang kerap berkomentar negatif terhadap pencapaian orang lain, atau bahkan dengan dirimu sendiri pernah diserang pengalaman itu?
Bukannya ikut senang atau mengapresiasi, mereka selalu saja julid dan berprasangka buruk.
Bisa jadi orang tersebut memiliki sikap crab mentality yang menguasai diri.
Memiliki mentalitas ini dapat memengaruhi pikiran diri sendiri, orang lain, dan tindakan seseorang dalam berbagai situasi.
Apa itu crab mentality?
Crab mentality atau mental kepiting merupakan istilah psikologi untuk orang-orang yang gak suka melihat orang lain lebih sukses dan menghalang-halanginya.
Dilansir Psychology Today, ini adalah sebuah analogi dari perilaku egois dan iri oleh seseorang ketika melihat keberhasilan orang lain.
Analogi ini diambil dari perilaku sekumpulan kepiting ketika dimasukkan ke dalam satu ember.
Jika salah satu dari para kepiting tersebut berusaha untuk keluar dan berhasil merangkak naik keluar dari ember, maka kepiting lainnya akan berusaha untuk mencapit dan menarik kembali kepiting tersebut agar kembali masuk ke dalam ember.
Bisa dibilang seseorang dengan crab mentality seperti memproyeksikan atau menunjukkan rasa insecure alias tidak percaya diri mereka.
Karena gak bisa meraih kesuksesan yang sama, mereka menunjukkan komentar negatif untuk menutupi rasa insecure-nya.
Contoh perilaku yang menunjukkan crab mentality
Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku yang menunjukkan crab mentality dapat ditunjukkan dengan berbagai bentuk, seperti mengkritik namun dengan tujuan menjatuhkan, meremehkan, dan memanipulasi orang.
Bahkan lebih buruknya, orang yang punya crab mentality dapat menumbuhkan sikap yang menghalalkan segala cara agar seseorang bisa jatuh dan tidak sukses, atau setidaknya berposisi sama dengannya.
Mentalitas ini bisa digambarkan seperti “Jika aku gak bisa memilikinya, kamu juga ikut gak bisa.” atau “Ketika aku gagal, orang lain harus ikut gagal.”
Penyebab seseorang memiliki crab mentality
Penyebab terbesar seseorang memiliki crab mentality adalah perasaan ketergantungan seseorang ketika hidup berkelompok.
Karena terbiasa selalu bersama, ketika ada satu orang yang berubah dan berkembang, ada rasa gak nyaman yang timbul.
Terkadang rasa solidaritas yang muncul terlalu tinggi dan berlebihan, bahkan merugikan. Dilansir Psychology Today, crab mentality dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti:
1. Perasaan cemburu dan iri atas pencapaian orang lain.
2. Dendam
3. Malu
4. Memiliki harga diri yang rendah
5. Sifat kompetitif yang tinggi
Cara agar gak terjebak dalam mental crab mentality
Kamu akan merugikan diri sendiri dan orang lain jika terus menjaga crab mentality. Untuk itu, kamu harus berusaha untuk keluar dari sana.
Menurut Journal of Leadership and Organizational Studies, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:
– Bersikap optimis
– Tetap gigih untuk meraih kesuksesan
– Evaluasi diri ketika merasa gagal
– Terus mengembangkan kemampuan diri sendiri
– Berteman dengan orang yang suportif
Jangan sampai kamu memiliki crab mentality, dan bahkan terjebak di dalamnya.
Memiliki mental ini dapat menghasilkan hubungan yang gak sehat dalam sebuah kelompok, dan hal ini gak akan menguntungkan siapa pun. Kamu selalu pesimis, dan orang di sekitarmu gak bisa berkembang. (Wie/Bud)